Lestarikan Budaya, Desa Glinggangan Gelar Upacara Adad "Bersih Desa"

Lestarikan Budaya, Desa Glinggangan Gelar Upacara Adad "Bersih Desa"




PACITAN, lensa-nasional.com | Kali ini kegiatan bersih desa yang silaksanakan  pada tanggal 22  Juni 2022 tepatnya hari Rabu Wage bertempat di desa Glinggangan


Hampir seluruh warga desa glinggangan sebagai saksi kirap tumpeng raksasa yang diarak dari halaman balai desa menuju Lapangan Gunung Manggis.

Dalam acara kirap tersebut Kepala Desa Glinggangan beserta istri diikuti perangkat desa dan para tokoh masyarakat, berbagai elemen yang ada di lingkup desa Glinggangan.


Begitu meriahnya acara yang digelar selama 15 hari berjalan dimeriahkan berbagai kegiatan hingga puncak acara mengarak tumpeng raksasa membuat seluruh yang hadir merasakan begitu sakralnya dan makna serta mengenang sejarah babat alasnya desa Glinggangan dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.

"Saya atas nama pemerintah desa Glinggangan menyampaikan  terima kasih yang tidak terhingga kepada panitia, masyarakat, dan para pendukung acara ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Sekali lagi tanpa  peran bapak ibu  warga Glinggangan saya yakin acara ini tidak bisa sukses". Pungkas Wahono, Kepala Desa Glinggangan kepada awak media.


Ini sejarah singkat dari tradisi turun temurun Desa Glinggangan

"Diawali dari tahun 1805 yaitu nama daerah pager sengon yang dipimpin oleh mbah Pancal Jalu Mampang selama kurang lebih 7 tahun kemudian datanglah seorang yang sakti bernama Marto wijoyo mendirikan wilayah atau daerah (Krajan) yang berpenduduk sangat pesat kala itu lalu pada tahun 1812 nama Pager sengon berubah nama menjadi daerah Pilahan kemudian  menyatu dengan wilayah yang dipimpin oleh mbah marto wijoyo menjadi desa Glinggangan yang dipimpinnya selama 38 tahun.


Asal dari nama Glinggangan "karena mbah marto wijoyo itu ternyata putra dari Empu Guntur Gunung yang terkenal sebagai wali yang sakti dan bisa membuka daerah angker banyak pohon besar dan ranting kering yang diberi nama kayu Yang Gelli dan jadilah Gelli Atos kemudian muncullah nama "Gelinggangan"


Itulah sejarah yang diketahui dari kepala desa Glinggangan Wahono, S. Sos yang menginkan sejarah atau tradisi leluhur tidak musnah tergerus perubahan jaman yang maju diera digital ini. (Ans)



Posting Komentar

0 Komentar