Acara Adat Ruwat Sukerto Toya Juwita Desa Kalipelus Menambah Keberagaman Tradisi Dan Budaya Pacitan


LENSA NASIONAL| Pacitan - Ratusan masyarakat Desa Kalipelus Kecamatan Kebonagung baik laki-laki, perempuan, anak-anak hingga orang tua memadati lapangan desa. Berkumpulnya warga tak lain untuk melaksanakan Adat Ruwat Sukerta "Toya Juwita". Sebuah ritual memohon doa kepada Tuhan sang pencipta alam raya agar dijauhkan dari segala balak dan cobaan.


Upacara adat Ruwat Sukerto diawali dengan pengambilan air suci dari sumber air yang ada di puncak gunung Linggamanik desa setempat. Sumber air inilah yang konon menjadi cikal bakal nama Desa Kalipelus. Dinamakan Kalipelus oleh demang pertama yang memerintah wilayah tersebut karena mata air (kali) yang menjadi sumber kehidupan warga tersebut banyak terdapat hewan sejenis lintah yang dikenal warga sebagai pelus sehingga dinamakan Desa Kalipelus.


Bersama tokoh desa setempat, air suci tersebut didoakan dengan terlebih dahulu dimasak dengan menggunakan pawonan (tungku batu). Selanjutnya air yang sudah selesai didoakan dibagikan kepada warga. Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang turut hadir dalam upacara adat Ruwat Sukerto Toya Juwita tersebut sangat apresiatif dan berharap kegiatan ini terus berlanjut. Adanya event ini akan menambah keberagaman tradisi dan budaya di Pacitan khususnya Desa Kalipelus yang juga memiliki keindahan alam.



"Keindahan alam jika didukung dengan ragam tradisi dan budaya akan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung," ungkap Mas Aji. Dikutip dari laman prokopimpacitan 


Kepada masyarakat Mas Aji minta untuk menjaga tradisi dan budaya agar tetap lestari. Upacara Adat Ruwat Sukerto diakhiri dengan makan bersama oleh masyarakat. Turut hadir Camat Kebonagung bersama Forkopimca. Dalam kesempatan itu pula Mas Aji meninjau bazar UMKM dari potensi warga Desa Kalipelus. (Ans)


Posting Komentar

0 Komentar