LENSA NASIONAL | Dalam menjalankan kehidupan berpolitik utamakan etika politik agar keadilan dapat ditegakkan. Etika politik ini perlu terus ditekankan setiap waktu sebagai pengingat bagi setiap orang yang terlibat dalam politik, apalagi kita masih memegang teguh adat ketimuran yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.
Tanpa etika politik, kehidupan bernegara akan menjadi kacau. Hancurnya nilai-nilai luhur budaya bangsa indonesia. Misalnya banyak pejabat secara sewenang-wenang menggunakan kekuatan politiknya untuk kepentingan pribadi, hingga akhirnya banyak kasus hukum yang menjerat para tokoh.
Lantas apa itu etika politik? Simak penjelasan lengkap mengenai etika politik, mulai dari pengertian, tujuan, urgensi, dan dimensinya.
Pengertian Etika Politik
Dilansir dari situs Universitas Siliwangi dan UIN Raden Fatah, etika politik adalah filsafat moral tentang nilai politis dalam kehidupan manusia. Etika moral menjadi standar nilai kemanusiaan dalam menjalankan kehidupan berpolitik.
Secara etimologis, etika politik berasal dari dua kata, yaitu etika dan politik. Etika merupakan kata dari bahasa Yunani yaitu 'ethos' yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan dan cara berfikir. Sedangkan 'ethikos' berarti susila, adab atau kelakuan, dan perbuatan.
Sementara arti dari politik menurut KBBI Kemdikbud adalah pengetahuan tentang ketatanegaraan atau kenegaraan, misal sistem pemerintahan. Arti lainnya yaitu segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain.
Menurut Muhammad Nasaruddin, etika politik adalah upaya untuk memperluas lingkup kebebasan dan menciptakan institusi yang lebih adil. Yang dimaksud kebebasan adalah partisipasi masyarakat dalam kehidupan sosial-politik, termasuk berserikat, berpendapat, dan pers tanpa tekanan.
Tujuan Etika Politik
Setidaknya ada tiga tujuan dari etika politik:
Dapat mengatur kehidupan berpolitik agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Etika politik diharapkan dapat menghasilkan individu-individu serta institusi-institusi politik yang berkualitas.
Etika politik menjadi sebuah tolok ukur kepribadian seorang politisi, mulai dari sifat hingga bagaimana kinerjanya.
Urgensi Etika Politik
Dikutip dari buku Etika Politik oleh Eko Handoyo dari Universitas Negeri Semarang, etika politik memiliki urgensi tinggi dan sangat diperlukan. Urgensinya semakin meningkat ketika kondisi politik sedang kacau.
Dalam kondisi normal, etika politik tetap memiliki urgensi sebagai code of conduct atau dasar dalam bertindak. Tentu sebuah organisasi, termasuk negara, memiliki visi dan misi. Para tokohnya harus menerapkan etika politik tidak menyimpang dari visi dan misi tersebut.
Berikut ini tiga hal yang membuat etika politik memiliki urgensi dalam kehidupan sosial-politik:
Dari segi otoritas, politik selalu membutuhkan legitimasi meskipun betapa kasarnya politik yang dijalankan suatu organisasi. Legitimasi ini merujuk pada norma dan nilai moral, serta aturan hukum.
Dari segi korban, politik yang tidak adil dapat mengakibatkan jatuhnya korban. Adanya korban akan membangkitkan simpati dan reaksi dari masyarakat yang terusik hingga muncul aksi protes kepada elite politik.
Dari segi kekuatan politik, pertarungan kekuasaan dan konflik kepentingan yang terjadi terus menerus memunculkan kesadaran untuk menyelesaikan masalah secara adil.
Dimensi Etika Politik
Etika politik memang lebih mengatur kehidupan para pelaku di dalam tata kelola negara. Akan tetapi tata kelola ini akan menyangkut seluruh ranah kehidupan, mulai sosial, ekonomi, budaya, hukum, dan politik itu sendiri.
Ada tiga dimensi yang berkaitan dengan etika politik:
1. Dimensi Tujuan
Dimensi pertama adalah melihat etika politik untuk kesejahteraan masyarakat, perdamaian, kebebasan, dan keadilan. Tujuan ini harus dirumuskan dalam kebijakan sesuai visi dan misi. Pemimpin harus mampu menentukan arah yang jelas melalui kebijakan yang akuntabel.
2. Dimensi Sarana
Dimensi kedua yaitu dilihat dari sisi sarana untuk mencapai tujuan. Sarana ini meliputi sistem dan prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan negara dan institusi-institusi sosial.
Dimensi sarana ini mengandung dua pola, yaitu tatanan seperti dalam hukum dan institusi dan kekuatan politik yang ditata menurut prinsip timbal balik. Dalam dimensi ini, etika berperan dalam menguji dan mengkritik legitimasi kebijakan dan praktik politik.
3. Dimensi Aksi Politik
Dimensi ketiga dapat dilihat dari aksi politik dari para pelakunya. Aksi ini berperan dalam menentukan rasionalitas politik. Rasionalitas politik ini mencakup rasionalitas tindakan dan keutamaan atau kualitas moral pelaku.
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai etika politik, mulai dari pengertian, tujuan, urgensi, dan dimensinya. Semoga bermanfaat. (Red)
0 Komentar