Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr. Daru Mustikoaji. |
LENSA NASIONAL | Pacitan – Tren penyakit gondongan di Kabupaten Pacitan, dalam setahun terakhir hampir menyentuh 100 kasus. Penyakit ini menyebar melalui air liur yang terinfeksi.
Gondongan atau yang familiar disebut penyakit Gondok ini mempengaruhi kelenjar parotis, kelenjar ludah di bawah dan di depan telinga. Suatu infeksi virus yang mempengaruhi kelenjar ludah yang mudah dicegah dengan vaksin, ataupun yang termudah bagi penderita ini salah satunya dengan cara menerapkan etika batuk.
Beberapa orang tidak mengalami gejala. Jika ada, gejalanya meliputi bengkak, nyeri pada kelenjar ludah, demam, sakit kepala, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan terkait kasus tersebut tercatat, pada semester 1 di tahun genap ini terdapat 21 kasus, sedangkan pada semeter 2 hingga awal Desember ada 75 kasus.
“Total keseluruhan ada 96 kasus,” jelas Kepala Dinkes Pacitan dr. Daru Mustiko Aji kepada awak media. Senin (09/12/2024).
Lebih lanjut Kadinkes menyampaikan bahwa, penanganan untuk kasus gondongan atau Gondok tersebut dinilainya tidak sulit. Umumnya, kata dia, penyakit gondongan dapat sembuh dengan sendiri bersama berjalannya waktu
“Penderita harus cukup istirahatnya, mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun, menerapkan etika batuk (menutup mulut, hidung), tingkatkan imunitas, makan makanan sehat dan bergizi seimbang,” jelas dr. Daru.
Dalam penelusuran penulis terkait pengobatan Gondok berfokus untuk meringankan gejala. Dan pemulihan membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin MMR.
Namun meski demikian, untuk pasien penderita diharap menjaga makanan yang seharusnya tidak dikonsumsi untuk sementara waktu, atau sampai kondisi tubuh benar-benar membaik dan sehat.
“Sebaiknya makan makanan yang lunak serta hindari makanan pedas dan asam-asam,” pungkas dr. Daru
Kepala dinas kesehatan Pacitan menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjaga kebersihan, menjaga makanannya dan bergizi tentunya serta penderita dapat istirahat yang cukup. (Ans)
0 Komentar