Komunitas Petarung Kehidupan Gotong Royong Giat Bedah Rumah Tidak Layak Huni.


LENSA NASIONAL | Pacitan - Purwanto Kothong koordinator komunitas Petarung Kehidupan dan beberapa tokoh masyarakat yang lain memimpin langsung kegiatan sosial berupa gerakan bedah rumah tidak layak huni lokasi yang menjadi awal kegiatan sosial bedah rumah tidak layak huni tersebut adalah rumah Sukatmiati, di dusun Kepek, desa Sudimoro Kecamatan Sudimoro seorang janda tua yang tinggal sendirian dengan kondisi rumah yang sudah reyot. 


” kami dari komunitas Petarung Kehidupan dan beberapa tokoh masyarakat lain merasa terpanggil tidak akan tinggal diam melihat sebagian masyarakat di daerah sekeliling kami menempati rumah dengan kondisi yang tidak layak huni. ” Ujar Purwanto Kothong


Purwanto Kothong  juga menyampaikan, tidak ada halangan waktu sejak di mulai satu bulan yang  lalu dalam penyelesaian bedah rumah sampai layak untuk ditempati dan sesuai rencana yang ditentukan. 


Selanjutnya menurut Purwanto Kothong kegiatan sosial program bedah rumah tahap kedua akan direncakan di desa – desa lain yang ada di Kecamatan Sudimoro dan pihaknya menginginkan adanya peninjauan dari perwakilan pihak pemerintah desa, yang merupakan sebuah informasi penting untuk pemerintah daerah bahwa masih banyak warga masyarakat yang luput dari perhatian pemerintah daerah khususnya Pemkab Pacitan umumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur


Disinilah fungsi adanya sebuah Organisasi atau Komunitas Lembaga Kemasyarakatan yang bertugas sebagai kontrol sosial dan sumber informasi penting untuk pemerintah setempat, dimana pemerintah dapat mencermati bahwa masih ada warga masyarakat yang luput dari perhatian dan bantuan pemerintah.


sementara itu Susilo selaku ketua komunitas Petarung Kehidupan saat ditanya jurnalis mengenai sumber dana yang diperoleh dirinya menjelaskan bahwa, sumber dana bakti sosial ini berasal dari para anggota Petarung Kehidupan dan tokoh masyarakat yang lain


Selanjutnya Tumangin selaku tokoh masyarakat di dusun Kepek menambahkan bahwa, “Sebenarnya yang sifatnya sosial bisa siapa saja yang membantu, tapi yang terpenting disini bagaimana kita bisa menggerakkan hati nurani kita untuk saling membantu satu dengan yang lain, terutama bagi masyarakat yang benar – benar membutuhkan, kalau memang sesuatu diniatkan untuk kebaikan tidak perlu menunggu anggaran dari negara atau semacamnya kita talangin bisa gotong royong berkontribusi, jangan sampai menunggu kondisi rumah roboh apalagi sampai jatuh korban dulu baru mau bergerak,” Ungkap Tumangin

Mudah – mudahan dengan apa yang telah dilakukan teman-teman komunitas jiga tokoh masyarakat bisa menggugah hati para donatur atau pemerintah daerah kepada masyarakat yang benar – benar membutuhkan perhatian, karena siapa lagi kalau bukan kita – kita yang peduli, Insya Allah program bedah rumah ini akan tetap kami jalankan secara mandiri atau swadaya dari pada teman-teman komunitas, tokoh masyarakat yang mau menyisihkan sedikit rezeki yang selanjutnya di kumpulkan untuk membeli material yang dibutuhkan.


“Siapa pun yang akan menyumbang kami akan menerima dengan tangan terbuka dan baksos seperti ini akan tetap dilanjutkan, syukur  kedepan makin banyak donatur untuk mensupport kegiatan bedah rumah yang sudah menjadi program kerja kami,” Pungkas Purwanto Kothong menutup pembicaraan. (Tim)

Posting Komentar

0 Komentar